Kamis, 17 Februari 2011

Manfaat Daun Selasih

Sejuta Khasiat Selasih
Oleh : Aris Solikhah | 23-Jan-2007, 14:13:06 WIB
Pernah mengkonsumsi campuran minuman yang berbentuk bulat-bulat kecil dengan selaput bening seperti telur-telur kodok? Mungkin bagi sebagian orang tidak mengetahui namanya. Tetapi bagi mereka yang pernah atau suka memakannya akan menamainya dengan telur kodok atau malah menyangka bahwa benda itu benar-benar telur kodok. Sebenarnya benda itu adalah biji tanaman selasih yang mempunyai nama lain solasih, ruku-ruku atau kuruku dan dalam bahasa Inggrisnya termasuk kelompok Sweet Basil atau dalam bahasa latinnya termasuk kelompok Ocimum spp.

Selasih merupakan salah satu dari dua tanaman (selain Azadirachta indica) yang memiliki nilai sakral di India. Selasih termasuk tanaman semak tahunan atau setahun, berbau wangi/harum, bercabang banyak di bagian atas, dengan tinggi sekitar 50 -80 cm. Tumbuhan yang tergolong famili Labiatae ini menyukai tempat-tempat lembab dan teduh. Sering kita jumpai mereka tumbuh liar di tepi jalan. Ada juga yang ditanam di pekarangan dan di kebun.

Ciri-ciri daun selasih tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai panjangnya 0.5 – 2 cm, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan permukaan daun berambut halus, ujung daun runcing dan tepinya bergerigi. Sedangkan bunganya tersusun dalam tandan, keluar dari ujung percabangan, berwarna ungu dan putih. Selasih berbiji keras dengan warna coklat tua. Tanaman selasih mempunyai bermacam varietas maupun bentuk sehingga disebut tanaman “Polymorphis”. Setiap jenis tanaman selasih mempunyai kegunaan dan kandungan aktif yang berbeda. Tak berlebihan jika selasih disebut tanaman multi manfaat.

“Tiga jenis bahan aktif yang sudah dikenal antara lain Eugenol sebagai fungsida, Tymol sebagai repellent (penghalau serangga, termasuk nyamuk) dan metal eugenol, sebagai atraktan (pemikat) hama lalat buah,” ungkap Agus Kardinan, Peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor.

Kandungan utama tanaman selasih lainnya adalah minyak atsiri yang terdiri dari linalool, methylchavicol, citral, geraniol, ocimenen, 1.8 cincole, encalyptole, himonene, eugenol methyl ether, furfural, methyl cinnamate, farnesol.

Beberapa varietas selasih diantaranya Aussie Sweetie, Cinnamon, Cuban, Fino Ferde, Genoa, lemon, Lime, Lettuce Leaf, Lesbos, Magical Michael, Mammoth, Nufar Genovese, Osmin Purple, Purple Ruffles, Red Rubin, Sacred dan lain sebagainya.” Kegunaannya pun bermacam-macam, mulai dari bahan lalaban, salad, pengharum ruangan, tanaman hias, jeli, cuka, teh, pestisida, parfum, kosmetik, minyak atsiri dan lain-lain,” kata Dr. Ir. Sandra Arifin Aziz, MS dari Departemen Budidaya Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurutnya, bagian yang dipanen akan sangat menentukan cara budidaya yang dilakukan. Pemanenan dengan tujuan mendapatkan daun-daun untuk disuling menjadi minyak atsiri sebagai bahan parfum, kometika dan pestisida akan menyebabkan sebanyak mungkin selasih diratoon atau dipangkas berkali-kali. Sementara sebagai bahan campuran minuman, maka tanaman harus dibiarkan tumbuh sampai biji tua, kemudian baru dipanen. Hal ini pun dapat dilakukan dengan berkali-kali. Pertumbuhan selasih dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk kandang.

Selasih dapat dikembangbiakan dengan dua cara yakni generatif dan vegetatif. Generatif melalui bijinya, sedangkan vegetatif dengan cara stek pucuk. Pembibitan dengan memakai stek pucuk relative lebih sulit dilakukan dan bibit yang dihasilkan biasanya lebih cepat berbunga. Pembibitan kedua metode tadi dilakukan dengan memakai media pasir atau arang sekam atau serbuk sabut kelapa atau media lain yang bersifat sarang. Sandra Arifin menganjurkan sebelum dipakai media pembibitan tersebut disterilisasi terlebih dahulu dengan cara dikukus. Upaya ini ditempuh untuk mencegah serangan penyakit ’Damping-off’. Penyakit ini disebabkan oleh pathogen Phytophtora Sp, Phytium sp dan Rhizoctonia sp.

Sedangkan organisme pengganggu utama selasih adalah pathogen Pseudomonas solanacearum yang mengakibatkan penyakit layu. Organisme pengganggu ini merupakan momok bagi selasih. Gejalanya, tanaman terlihat layu kemudian akan mati. Apabila potongan batang tanaman sakit ditaruh ke dalam air, maka akan terlihat cairan berwarna seperti susu yang akan keluar. Penyakit layu tersebut menular melewati tanah (soil borne), artinya tanah bekas tanaman yang sakit harus diusahakan untuk tidak mengenai tanaman sehat. Sebaiknya tanaman yang sakit secepatnya langsung dimusnahkan. Pencegahannya dapat dilakukan dengan rotasi penanaman jenis tanaman yang termasuk ke dalam famili berbeda.

Selasih juga bisa dijadikan sebagai trend baru pertamanan. Menurut Dr.Ir Nizar Nasrullah,MAgr dalam acara yang sama mengatakan selasih dapat digunakan sebagai pemberi aksen, pemberi tema, specimen planting, interplanting facing planting dan tanaman border serta berpengaruh. Sebagai pemberi aksen misalnya dalam taman dominasi warna hijau dipilih selasih O. minimum yang berwarna daun kekuningan, warna ungu daun O.bacilicum purple raffles dan O. sanctum.

Pada kesempatan yang sama Prof. H. Hembing Wijayakusuma menjelaskan tentang manfaat selasih bagi kesehatan tubuh. Menurut Prof. Hembing, biji selasih selain sebagai minuman segar yang menyejukkan, juga mempunyai khasiat menenangkan (sedative) sehingga sangat baik digunakan untuk mengurangi keadaan gelisah, sering gagap ataupun susah tidur, juga berkhasiat utntuk gangguan pencernaan seperti sembelit dan panas dalam. Oleh karena itu biji selasih berpotensi dikembangkan dalam industri minuman penyegar semisal Vegeta, Fiber, Adem sari yang sekarang bayak beredar dipasaran.

Salah satu jenis selasih yaitu kemangi. Daunnya yang muda sering dijadikan lalap mentah. Rasanya yang hangat, segar, dan wangi berkhasiat menyegarkan badan, meningkatkan stamina, serta dapat mengatasi bau mulut dan bau badan. Khasiat lain kemangi yaitu dapat meningkatkan produksi ASI (lektagoga) sehingga sangat baik dikonsumsi ibu menyusui. Kemangi juga dapat dimasak bersama ikan misalnya pepes atau masakan daging bersama rempah-rempah.

Secara umum selasih mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Bagian-bagian dari tanaman selasih yang dapat digunakan sebagai bahan pengobatan yaitu seluruh herba (daun, batang, tangkai, bunga), biji dan minyak atsiri. Masih menurut Hembing di bidang kesehatan, selasih mempunyai efek farmakologis merangsang penyerapan (absorbsi), melancarkan sirkulasi darah, penenang (sedative), meredakan kejang (antispasmodic), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kemih (diuretic), menghilangkan rasa sakit (analgetik), menurunkan demam (antipirotik), antibacterial, antiseptic, antifungsi, peluruh kentut (korminatil), perangsang (stimulant), peluruh ASI, membersihkan racun dan menstimulasi system imun. (Aris Solikhah)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons